Metode ini telah digunakan untuk mempelajari proses hilangnya es di Antartika dan Greenland. Tetapi sebelumnya fungsi GPS hanya dapat mendeteksi perubahan selama beberapa tahun. Sementara, jika hal tersebut dapat dideteksi dalam kurun waktu 6 bulan, itu akan menjadi sebuah kemajuan besar. Kunci untuk meningkatkan sistem pendeteksian tersebut agar dapat dideteksi dalam kurun waktu 6 bulan yaitu memperbaiki jaringan stasiun GPS dimana para peneliti tersebut ditempatkan di sekitar lapisan es Greenland. Lebih dari 50 pemancar telah ditanam dengan jarak berdekatan untuk mendeteksi perubahan yang terjadi di Greenland.
Jaringan ini disebut dengan GNET ( Greenland GPS Network ). Pengukuran GNET ini bisa dibilang sangat rinci, sehingga dapat memudahkan para peniliti untuk menentukan apakah pergerakan batuan dasar ini disebabkan oleh es yang mencair atau karena perubahan perubahan musim dan tekanan udara yang terjadi di atas lapisan es. Hal ini sangat mengejutkan para peneliti karena tekanan udara yang cukup kuat dapat menekan bebatuan dasar di bawah lapisan es. Dugaan para peneliti tersebut diperkuat dengan bantuan GNET yang dapat memisahkan antara sinyal tekanan udara dengan sinyal pergerakan batuan dasar secara keseluruhan. Hasil yang didapat adalah bebatuan dasar akan bereaksi terhadap beratnya es dan berat dari tekanan udara.
Sumber : e! Science News
Informasi ini dipersembahkan oleh "FASTTRACK GPS INDONESIA", kunjungi situs resmi kami :