GPS Dapat Mengukur Pencairan Es Di Greenland - Para peneliti telah menemukan cara menggunakan
GPS untuk mengukur perubahan jangka pendek dalam tingkat pencairan es di Greenland. Penelitian ini memberi isyarat bahwa dengan
GPS mereka dapat mendeteksi kondisi yang terjadi akibat perubahan iklim, termasuk es yang mencair, perubahan tekanan udara, dan bahkan mungkin kenaikan permukaan air.
Tim yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Ohio State University ini menunjukkan sebuah kondisi dengan tepat yaitu, pada periode 2010 ketika suhu naik, es mencair ke laut dengan cepat. Diperkirakan sekitar 10 miliar ton es mencair pada benua tersebut hanya dalam kurun waktu 6 bulan. Mereka mampu melakukan pengukuran karena bumi dapat berekspansi seperti pegas tergantung dengan berat yang ada di atasnya. Ketika es di Greenland mencair, maka lapisan tanah atau batuan dasar akan naik. Pengukuran menunjukkan bahwa selama musim dingin di tahun 2010, Greenland terbenam sekitar 6mm . Separuh dari angka terbenamnya itu (3mm) disebabkan oleh tekanan udara yang tinggi di atas es dan separuhnya lagi disebabkan oleh penumpukan es. Selanjutnya para peneliti tersebut memutuskan bahwa, lapisan tanah atau batuan dasar akan terangkat sekitar 11mm tentunya selama musim panas.
Metode ini telah digunakan untuk mempelajari proses hilangnya es di Antartika dan Greenland. Tetapi sebelumnya fungsi
GPS hanya dapat mendeteksi perubahan selama beberapa tahun. Sementara, jika hal tersebut dapat dideteksi dalam kurun waktu 6 bulan, itu akan menjadi sebuah kemajuan besar. Kunci untuk meningkatkan sistem pendeteksian tersebut agar dapat dideteksi dalam kurun waktu 6 bulan yaitu memperbaiki jaringan stasiun
GPS dimana para peneliti tersebut ditempatkan di sekitar lapisan es Greenland. Lebih dari 50 pemancar telah ditanam dengan jarak berdekatan untuk mendeteksi perubahan yang terjadi di Greenland.
Jaringan ini disebut dengan
GNET ( Greenland GPS Network ). Pengukuran
GNET ini bisa dibilang sangat rinci, sehingga dapat memudahkan para peniliti untuk menentukan apakah pergerakan batuan dasar ini disebabkan oleh es yang mencair atau karena perubahan perubahan musim dan tekanan udara yang terjadi di atas lapisan es. Hal ini sangat mengejutkan para peneliti karena tekanan udara yang cukup kuat dapat menekan bebatuan dasar di bawah lapisan es. Dugaan para peneliti tersebut diperkuat dengan bantuan
GNET yang dapat memisahkan antara sinyal tekanan udara dengan sinyal pergerakan batuan dasar secara keseluruhan. Hasil yang didapat adalah bebatuan dasar akan bereaksi terhadap beratnya es dan berat dari tekanan udara.
Sumber : e! Science News